Kebijakan Tarif Trump Sinyal Kuat ASEAN Kurangi Potensi Kompetisi dalam Kawasan
Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri dan Presiden Institut Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia/ERIA) Tetsuya Watanabe membahas kolaborasi antara Indonesia dan ERIA memperkuat respons ASEAN terhadap dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta menavigasi iklim geopolitik yang baru.
Pembahasan kolaborasi riset dalam rangka memperkuat respons ASEAN terhadap dampak kebijakan Trump dilakukan Wamendag Roro dan Tetsuya Watanabe dalam pertemuan di Jakarta pada Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: BTN IFW 2025 Tunjukkan Pesatnya Perkembangan Industri Fesyen RI
“Indonesia melalui Kementerian Perdagangan terus memperkuat kolaborasi dengan ERIA. Salah satu kolaborasi yang dibahas adalah usulan riset agar ERIA melakukan analisis komprehensif dan multidimensi terhadap isu kebijakan tarif AS. Kajian ini akan sangat bermanfaat, baik sebagai materi pembelajaran di ERIA School of Government (SoG) maupun sebagai rujukan dalam merumuskan kebijakan perdagangan Indonesia dan ASEAN ke depan,” ujar Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Senin (2/6).
Dalam pertemuan tersebut, Wamendag Roro turut menyoroti dampak penerapan tarif resiprokal AS terhadap negara-negara ASEAN. Ia menilai, kebijakan ini menjadi sinyal kuat bagi ASEAN untuk mempererat kerja sama ekonomi sekaligus mengurangi potensi kompetisi di dalam kawasan.
Wamendag Roro menambahkan, Kementerian Perdagangan menyambut positif laporan yang telah diberikan ERIA tertanggal 16 Mei 2025 terkait estimasi dampak tarif timbal balik Presiden AS terhadap ekonomi ASEAN. Laporan tersebut merupakan tindak lanjut dari saran yang disampaikan para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) dalam AEM Retreat beberapa bulan yang lalu.
Menurut Wamendag Roro, laporan ini dapat menjadi dasar penting bagi negaranegara ASEAN untuk memahami konsekuensi ekonomi dari kebijakan proteksionis AS, sekaligus mempersiapkan mitigasi agar ASEAN tetap menjadi region yang tumbuh dan berkembang.
Wamendag Roro juga menekankan pentingnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu menembus pasar global dengan digitalisasi sebagai kunci transformasi UMKM, baik dari sisi akses pasar, efisiensi produksi, hingga peningkatan daya saing.
Terkait hal ini, Wamendag Roro mendorong pengembangan platform digital terintegrasi di kawasan ASEAN guna memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota, khususnya bagi UMKM.
Untuk itu, Wamendag Roro meminta ERIA menyusun kajian komprehensif terkait kelayakan implementasi platform digital tersebut, termasuk mengidentifikasi potensi tantangan seperti perbedaan regulasi ekspor-impor, kepabeanan, standar sanitari dan fitosanitari (sanitary and phytosanitary/SPS), sertaperaturan domestik di masing-masing negara ASEAN.
Langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendorong integrasi ekonomi kawasan dan memperkuat posisi ASEAN di tengah ketidakpastian global.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
下一篇:Menko PMK Kucurkan Dana Rp1,4 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Bekasi
相关文章:
- Bangketmolo Village, Destinasi Ekowisata dan Investasi Gaya Hidup Baru di Lombok
- Membaca Langkah Politik Prabowo yang Undang PM Australia Berkuda di Padepokan Hambalang
- Prabowo Yakin Masa Depan Indonesia Gemilang: Banyak Kekuatan Ingin Indonesia Terpecah Belah
- Anggi Arando Siregar: Penghapusan Utang Nelayan dan Petani Adalah Napas Baru dari Presiden Prabowo
- Polisi Kini Tangani Laporan 'Jokowi Banci'
- VIDEO: Karpet China Langka Dilelang, Bisa Capai Rp26 Miliar
- Rincian Tukin PNS Naik di 3 Kementerian, Besaran Nominal Ditentukan 17 Kelas Jabatan
- W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas
- MK Kukuhkan Desa Bangbang di Bali sebagai Desa Konstitusi
- Ini 4 Ramuan Kesehatan untuk Ginjal, Cegah Penyakit
相关推荐:
- Ada Demo Tandingan Reuni 212, Begini Tindakan Polisi
- Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China
- Puan Minta Penjelasan Soal Pengaman TNI Jaga Kejaksaan: Biar Tidak Timbulkan Fitnah
- Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, DPR Desak Pembentukan Satgas Antipremanisme!
- Tak Melulu Pakai Garam, Ini 3 Cara Mengusir Lintah dari Rumah
- Kamu Ingin Kuliah Jurusan Teknik? Kampus Ini Buka Prodi Baru, Teknik Kimia dan Teknik Mesin
- Dominasi Pasar Bitcoin Menyusut, Harga Sempat Terkoreksi Hingga US$102.700
- BPOM Turun Gunung, Selidiki Kasus Keracunan MBG di SPPG Bosowa Bina Insani
- Minta Maaf ke Rakyat Indonesia, Dirut Pertamina: Ini Adalah Tanggung Jawab Saya
- Menginap di Kota Liverpool, Turis Kini Harus Bayar Pajak Rp44 Ribu
- Begini Cara China Agar Warga di Wilayah Pedesaan Mau Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan
- Kerupuk dan Rijsttafel, Gaya Makan Pribumi yang Disontek Belanda
- Kadin Indonesia Resmi Kukuhkan Dewan Pengurus 2024
- Layaknya Emas, AS Bakal Borong 1 Juta Bitcoin untuk Cadangan
- Mobil Dufi eks Wartawan Ditemukan di Lampung
- Habib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'
- Kerupuk dan Rijsttafel, Gaya Makan Pribumi yang Disontek Belanda
- Nah Lho Rumah DP Rp 0 Terendus Korupsi, Anies Bisa Tidur Nyenyak?
- Cirebon Gandeng KPK Terkait Batasan Gratifikasi
- Ini Alasan KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil