Singapura Akan Atur Jumlah Kucing Peliharaan dan Wajib Pakai Microchip
Pemerintah Singapurabakal memberlakukan aturan baru terkait kepemilikan kucing. Salah satu poinnya adalah setiap flat hanya boleh memelihara dua kucing, sedangkan warga dengan rumah pribadi boleh memiliki paling banyak tiga kucing.
Tak hanya itu, pemilik juga harus mendaftarkan kucing tersebut secara resmi dan memasang microchip pada semua kucing mereka.
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mereka pemilik kucing, maka kucing tersebut harus dipelihara di dalam rumah dan jika mereka bukan pemilik (melainkan breeder), maka kucing itu akan disterilkan melalui program trap-neuter-release," kata Kwok dilansir The Straits Times, Selasa (18/6).
Pendiri Klinik Hewan & Burung Kenneth Tong membenarkan peternak kucing di halaman belakang rumah mereka sering kali tidak memiliki izin. Mereka juga cenderung tidak mematuhi standar pembiakan atau kesejahteraan hewan.
[Gambas:Video CNN]
Tong menyebut para peternak rumahan itu kerap membuat induk kucing untuk birahi dan menghasilkan anak baru. Tujuan mereka semata-mata hanya untuk mendapatkan hasil penjualan kucing.
"Mereka sering kali tidak diberikan istirahat dan pemulihan yang cukup setelah melahirkan," jelas Tong.
Tong pun menyatakan dokter hewan harus melaporkan dugaan peternak tidak berizin kepada pihak berwenang, atau Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan (SPCA) dan Masyarakat Penelitian dan Pendidikan Kepedulian Hewan (Acres).
Pilihan Redaksi
|
Mereka menekankan kekhawatiran lain dari pembiakan tanpa izin adalah perkawinan sedarah dan kurangnya perawatan terhadap feses termasuk vaksinasi hewan.
"Peternak ilegal tidak memiliki program pembiakan dan seleksi yang baik untuk mencegah perkawinan sedarah," jelas Tong.
Pun sebagai gambaran perbedaan harga, anak kucing hingga anak anjing dari peternak rumahan dibanderol SGD200 hingga SGD2.500 di Telegram.
Harga tersebut jauh lebih murah bila dibandingkan peternak legal yang membanderol harga hewan piaraan mulai SGD800 hingga SGD9.000.
"Karena mereka tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang pembiakan yang aman. Dalam banyak kasus, sifat resesif diturunkan, sehingga mengakibatkan kelainan bentuk atau masalah kesehatan," imbuhnya.
(khr/chri)相关文章:
- Pemerintah Resmikan JK6, Pusat Data 36 MW untuk Dorong Transformasi Digital
- 申请动画专业留学条件,你满足吗?
- 霸道总裁亲自上阵,稳定输出,带你逐一击破留学申请痛点!
- 出国留学摄影专业作品集制作攻略!
- Kasus Pembunuhan Wanita Pemandu Lagu, Polisi Cari Saksi Kunci
- Sebelum Tewas, Wanita Korban Perampokan di Tangsel Teriak: Tolong! Maling dari Pintu Belakang
- Ini Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak yang Wajib Diwaspadai
- Viral Palak Pekerja Provider Internet di Cengkareng Rp 1,5 Juta, 2 Oknum Ormas Dibekuk
- Kemarin Puji Anies, Eh Sekarang Bos Survei Tanya Logika Pemprov DKI
- 北京作品集机构价格大概是多少?
相关推荐:
- FOTO: Halloween di Kew Gardens London Siap Menakuti Pengunjung
- 国际服装设计学校排名TOP5院校
- 国际服装设计学校排名TOP5院校
- 上海作品集机构哪家比较好?
- Mengenal SPMB Domisili Pengganti PPDB Zonasi, Ini Perbedaannya
- 美术作品集机构哪个好?
- 艺术专业本科留学作品集创作的四大标准解读!
- 国际服装设计学校排名TOP5院校
- Viral, Penampakan Seekor Anjing di Puncak Piramida Mesir
- Sejumlah Korban Dugaan Pelecehan Miss Universe Diperiksa, Ini Tujuannya
- Awas Stroke, Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Tetap Sehat
- Alasan Gerindra Dukung Pencalonan Kembali Prabowo untuk Pilpres 2029
- Ini Alasan KPK Kasih Hukuman Berat ke PT DGI
- Kadin Indonesia Resmi Kukuhkan Dewan Pengurus 2024
- Maskapai Lebanon Tetap Operasikan Pesawat di Tengah Bombardir Israel
- Mobil Dufi eks Wartawan Ditemukan di Lampung
- Maruarar: 36 Rumah Dinas Menteri Sudah Rampung di IKN, 27 Tinggal Diserahterimakan
- Makan 5 Buah Ini Bisa Bikin Kamu Bahagia, Mood Naik Terus
- DPR RI Tunda Rapat Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Kementerian
- KPK 'Keruk' Harta Setnov Rp862 Juta, Ini Alasannya