Mayapada Bandung Sukses Angkat Tumor di Belakang Hidung Tanpa Bekas
Mayapada Hospital Bandung, melalui Tahir Neuroscience Center, berhasil melakukan operasi pengangkatan tumor hipofisis dengan metode terbaru yang minim sayatan, bahkan bisa dibilang tanpa bekas luka, yaitu endoskopi transnasal transsphenoidal.
Dokter Bedah Saraf Konsultan Neuro Onkologi Mayapada Hospital Bandung, dr. Roland Sidabutar, Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), M.Kes, menjelaskan bahwa tumor hipofisis merupakan pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar pituitary yang terletak di dasar tengkorak, tepat di belakang hidung.
"Kelenjar ini juga dinamakan kelenjar pituitary dan berfungsi menghasilkan hormon-hormon yang mengatur fungsi penting tubuh, seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengobatan terhadap tumor ini akan spesifik diberikan tergantung pada jenis, ukuran, lokasi, dan pertumbuhan tumor," imbuh dr. Roland.
Kasus tumor hipofisis yang terjadi pada pasien perempuan berusia 46 tahun ini ditangani oleh dr. Roland bersama tim dari Tahir Neuroscience Center, salah satu pusat layanan unggulan Mayapada Hospital Bandung.
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang tak berangsur pulih, bahkan merasa semakin parah dan merasa sering lupa selama dua minggu terakhir. Sebelumnya, pasien sudah menjalani pengobatan di rumah sakit lain namun tidak menunjukkan perbaikan.
Maka dari itu, pasien memutuskan untuk datang ke layanan Tahir Neuroscience Mayapada Hospital Bandung untuk mendapat penanganan lanjut.
"Pemeriksaan awal dilakukan dengan metode pencitraan MRI yang hasilnya menunjukkan bahwa ada tumor hipofisis. Akhirnya bersama tim, kami melakukan tindakan untuk mengangkat tumor tersebut secara minimal invasif atau minim sayatan yaitu melalui endoskopi transnasal transsphenoidal," kata dr. Roland.
Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Saraf Konsultan Neuro Onkologi di Mayapada Hospital Bandung, dr. Agung Budi Sutiono, Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), PhD, Dr.Med.Sci, menjelaskan prosedur endoskopi transnasal transsphenoidal ini.
"Tindakan dilakukan dengan memasukkan alat berupa tabung tipis beserta kabel optik kamera melalui rongga hidung langsung ke lokasi tumor di dasar tengkorak, sehingga tidak ada luka sayatan di wajah atau kepala pasien," papar dokter yang telah berpengalaman menangani berbagai tindakan bedah saraf ini.
Dokter Spesialis Bedah Saraf di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Raka Janitra, Sp.BS, memaparkan metode pengangkatan tumor hipofisis endoskopi transnasal transsphenoidal ini merupakan pilihan pembedahan yang terkini dengan banyak keunggulan dibandingkan dengan operasi konvensional.
"Secara durasi, tindakan endoskopi transnasal transsphenoidal jauh lebih singkat, sekitar 1-2 jam, dan risiko kerusakan jaringan sekitar tumor akibat tindakan yang lebih minim sayatan. Tindakan ini juga tidak memerlukan jahitan, sehingga dapat meminimalkan risiko pendarahan dan pemulihan pasien menjadi lebih cepat," jelasnya.
Sebagai informasi, endoskopi transnasal transsphenoidal membutuhkan keahlian dari dokter spesialis bedah saraf dengan pelatihan khusus dan jam terbang yang tinggi, seperti yang ada di layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital dengan layanan berstandar internasional dan teknologi yang canggih.
Tak hanya mampu melakukan prosedur endoskopi transnasal transsphenoidal, Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga telah berpengalaman dalam menangani kasus kompleks lainnya dengan tindakan advance.
Beberapa di antaranya adalah Digital Substraction Angiography (DSA), Trigeminal Neuralgia, Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi saraf tulang belakang secara minimal invasif (minim sayatan), dan operasi tumor tulang belakang.
(rir)下一篇:Herwyn Dorong Jajarannya Sebarluaskan Kerja Pengawasan ke Masyarakat
相关文章:
- Sinergi dengan Pers, Dadang Supriatna Raih Penghargaan Lontar Award
- Pertalite Menghilang di SPBU, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Khawatir
- 5 Gaya Jalan Kaki Ini Bisa Mempercepat Pembakaran Lemak Perut
- FOTO: Kilat Roket Hiasi Langit Malam Yunani saat Paskah
- Maudy Ayunda Ogah Bawa Banyak Baju saat Melancong di Musim Dingin
- Yuk Kirim Lamaran Kerja ke PT Indofood: Ada 7 Posisi yang Dibuka, Lulusan SMA Boleh Gabung!
- Loura Martha Van Dinobatkan Jadi Miss Tourism Universe 2025
- Mengenal Pneumonia Bilateral, Diidap Paus Fransiskus Sebelum Meninggal
- 10 Kebiasaan yang Bikin Panjang Umur, Dibuktikan Secara Ilmiah
- Ini 7 Manfaat Menakjubkan Minum Teh Rosella Setiap Hari
相关推荐:
- Pramugari Ungkap Hal Teraneh yang Pernah Tertinggal di Pesawat: Bayi
- Pemprov DKI Rogoh Kocek Hingga Rp160 Miliar untuk Bebaskan Habib Rizieq?
- Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi, Calon Jamaah Haji Persiapkan Ini
- Ribuan Personel Gabungan Disiagakan Kawal Sidang Putusan MK
- Penginapan Super Murah Cuma Rp4 Ribu per Malam, Lokasinya di Semarang
- VIDEO: Perang Kembang Api Tradisi Paskah di Yunani
- VIDEO: Perang Kembang Api Tradisi Paskah di Yunani
- Viral Metode Olahraga 12
- Apa yang Terjadi Jika Makan Pisang Berbarengan dengan Susu?
- DKI Jakarta Raih Penghargaan dari BNPB, Wakil Anies: Ini Hasil Kolaborasi Seluruh Warga Ibukota
- Pemilik HGB Pagar Laut Tangerang Dibongkar Anak Buah Prabowo, Singgung Rezim Laut
- Kemenko PMK Anugerahi Penghargaan Atas Aksi Nyata PNM Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
- Syok Lihat Monas Jadi Gundul, Ketua DPRD DKI Nyesel Kasih Anggaran ke Anies
- Pasar Soroti Potensi Investor Ambil Untung, Harga Bitcoin Rebound Hampir ke US$107.000
- Catat! Daftar Jurusan Sepi Peminat SNBP 2025 di UI dan UNJ, Ada Jenjang D3 hingga S1
- 2024QS世界大学学科排名公布,“地表最强”屠榜选手当属这两所!
- Kembali Menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran Optimistis Capai Swasembada Pangan
- Kapolri Apresiasi Program Penghargaan Bhabinkamtibmas Disway National Network
- Asuransi Kesehatan Sekarat karena Inflasi Medis, OJK Terbitkan SEOJK 7 2025! Begini Respon AAJI
- Simak Ya, Ini 5 Cara Memilih Koper yang Cocok untuk Liburan