PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus memperkuat komitmennya dalam mendukung kemandirian energi nasional melalui program swasembada energi.
Dalam tiga tahun terakhir, PHE mencatat pertumbuhan eksplorasi sebesar 37% per tahun, menunjukkan langkah agresif dalam mencari sumber daya baru. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Menurut Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, saat ini terdapat tiga strategi utama yang dijalankan untuk mempercepat pencapaian target eksplorasi. Pertama, PHE mengoptimalkan eksplorasi di area eksisting yang masih menyimpan potensi besar.
"Kami tetap berfokus di area eksisting karena masih terdapat peluang signifikan, seperti temuan besar pada 2024 yang menjadi yang terbesar dalam 15 tahun terakhir," ujar Muharram dalam talkshowTransformasi Industri Migas: Efisiensi dan Eksplorasi Baru di Jakarta (26/5/2025).
Kedua, untuk jangka panjang, PHE akan secara agresif masuk ke open area guna menemukan blok baru dengan potensi produksi tinggi. Ketiga, PHE melakukan kolaborasi dengan mitra strategis untuk menekan risiko eksplorasi sekaligus melakukan transfer teknologi.
Baca Juga: Pertamina Memberdayakan 30 UMKM untuk Go Global Lewat Pelatihan Ekspor
Dalam tiga tahun terakhir, PHE telah memperoleh delapan wilayah kerja eksplorasi baru dan mempertahankan pertumbuhan eksplorasi sebesar 37%. Salah satu pencapaian terbesar adalah ditemukannya cadangan eksplorasi terbesar dalam 15 tahun terakhir pada 2024. Dua temuan penting tersebut adalah:
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras tim eksplorasi serta kolaborasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, yang diharapkan dapat mendukung lifting migas nasional menuju swasembada energi," tambah Muharram.
Baca Juga: Pertamina Garap Proyek USAF, Ubah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat di Kilang Dumai dan Balongan
PHE tidak hanya fokus pada pencapaian produksi, tetapi juga berkomitmen menjalankan operasi dengan prinsip Environmental, Social, and Governance(ESG). Salah satu langkah nyata adalah penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah bersertifikasi ISO 37001:2016, menunjukkan komitmen perusahaan dalam pencegahan korupsi dan penegakan tata kelola yang baik.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa pertumbuhan produksi migas merupakan bagian dari strategi Pertamina untuk mencapai swasembada energi.
“Pengembangan sektor hulu merupakan kunci bagi Pertamina untuk meningkatkan produksi hulu migas dalam mendukung target produksi nasional serta swasembada energi sebagaimana dicanangkan Pemerintah,” ujar Fadjar.
Selain itu, Pertamina juga berkomitmen mendukung target Net Zero Emission2060 dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam seluruh lini bisnisnya. Langkah ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals(SDGs) dan transisi energi berkelanjutan.